Jumat, 22 Juli 2016

Review Secret Key Snail+EGF Repairing Emulsion



Selesai liburan dan kembali ke realita, kerja lagi, ngepet lagi, dan nanti haul lagi. Hahahahahaha
Saya akan mereview sedikit dari haul saya yang sudah kapan lalu saya beli. Salah satu dari regimen skincare saya yang masih saya pertahankan sampai sekarang.



Secret Key Snail+EGF repairing emulsion, Salah satu rangkaian dari Secret Key yang best seller banget selain STE nya mereka, yaitu snail+EGF line.  Snail line ini dipercaya mampu meregenerasi kulit, mempunyai efek anti iritasi, sekaligus antiseptik. Sedangkan EGF seperti dipercaya sebagai regenarator sel kulit baru dan penyembuh luka lebih cepat.



Sebelumnya saya sudah niat ingin membeli semua seri dari snail ini, sayangnya essence nya terbuat dari plasenta babi (atau apanya babi). Jadilah saya membeli sabun, gel cream, eye cream, dan emulsionnya. Sebelumnya saya sudah me-review tentang gel cream nya yang sukses bikin saya breakout, keluar jerawi-jerawi kecil (secara wajah saya sangat jarang berjerawat). Begitu juga dengan sabunnya sukses bikin muka kayak ketarik, dan tidak meredakan jerawat saya sama sekali. Tapi beda cerita dengan emulsionnya, saya pakai sampai sekarang dan saya sangat suka karena lightweight  dan membuat kulit saya supple kayak pantat bayi ^^.







Bentuk emulsionnya biasa banget, nggak ada cantik-cantiknya. Berbeda seperti skincare dari Etude atau bahkan Tony Moly sekalipun. Botol tinggi yang semuanya hurufnya adalah hangul dengan netto 150 ml yang nggak habis-habis. Terbuat dari plastik berwarna putih mulus dan yang bikin saya sebel adalah saya jadi nggak tau saya sudah habis berapa banyak, karena meskipun saya lihat pakai bantuan sinar matahari tetap saja sisa-sisa emulsion dalam botol sulit terlihat.


Untuk mengeluarkannya lewat mulut kecil seperti ini dan harus digejrot supaya mau keluar isisnya (hahahahaha.. bahasanya apaan terus terang saya bingung).




Taraaaa,,, Keluarlah emulsionnya yang berbentuk seperti mirip gel tapi bukan gel mirip seperti lendir begitu. Dan sedikit saja saat dioleskan sudah langsung meresap di kulit, selain itu terdapat sensasi dingin dan wajah seperti kenyal karena efek emulsi ini :).

Awalnya saya senang karena saya pikir saya sudah menemukan HG untuk pelembab saya, dan akan repurchase emulsi ini, karena selain murah harganya sangat terjangkau (sekitar 130-150 rb) dan dengan isi yang nggak habis-habis.

Sebenarnya saya membeli emulsi ini karena saya ingin diet skin care, saya masih mencoba-coba diet skin care atau full skincare untuk kulit wajah saya . Ternyata baik dengan diet atau tidak, wajah saya tetap seperti kilang minyak. Karena itu saya masih trial and error sampai sekarang untuk menemukan regimen skincare mana-mana yang saya butuhkan. Saya juga baru ngeh dan baru sadar setelah mengoprek buku-buku kulit saya dan mulai belajar lagi (ketauan banget selama stase kulit nggak serius), kalau ternyata emulsi adalah dua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan dalam 2 bagian, yaitu : emulsi minyak dalam air dan emulsi air di dalam minyak. jadi zat yang tidak menyatu dengan air bisa dipastikan zat itu adalah minyak. Padahal untuk kulit berminyak pastikan pelembab anda itu yang oil free. Jadi meskipun emulsion adalah pelembab yang lightweight tapi tetap ada kandungan minyak nya. Jadi karena itulah wajah masih seperti kilang minyak. Selain itu saya jadi kepikiran sama nasib siput-siput yang diambil lendirnya (maaf siput, baru kepikiran sekarang >__<)
Saya mulai beralih untuk membiasakan diri tidak melirik segala skincare yang terbuat dari hewan, kalau dari tumbuhan saja sudah cukup membuat wajah lebih baik (ex : untuk skincare wajah saya sangat cocok dengan skinfood atau laneige ).

Jadi maaf yaaa I won't repurchase anymore :)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar